Menurut data Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), pada tahun 2021, industri logistik di Indonesia tumbuh sebesar 15-20%, dengan ekspedisi menjadi sektor yang paling banyak berkontribusi pada pertumbuhan tersebut.
Usaha ekspedisi semakin berkembang di Indonesia seiring dengan pertumbuhan e-commerce dan perdagangan online. Hal ini terlihat dari banyaknya perusahaan ekspedisi yang bermunculan dan meningkatnya volume pengiriman barang dalam beberapa tahun terakhir.
Salah satu perusahaan ekspedisi yang mengalami pertumbuhan pesat adalah PT Jaya Ekspedisi Indonesia, yang telah beroperasi selama lebih dari 10 tahun. CEO Jaya Ekspedisi, Budi Santoso, mengatakan bahwa permintaan untuk jasa pengiriman barang semakin meningkat karena adanya peningkatan aktivitas perdagangan online.
“Kami melihat peningkatan signifikan dalam jumlah pengiriman barang selama beberapa tahun terakhir. Terutama dengan adanya pandemi Covid-19 yang mendorong masyarakat untuk lebih banyak berbelanja secara online,” kata Budi.
Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, Jaya Ekspedisi telah meningkatkan infrastruktur dan mengembangkan jaringan kantor cabang di seluruh Indonesia. Perusahaan ini juga menggunakan teknologi canggih untuk memastikan keamanan dan kecepatan pengiriman barang.
“Kami selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik dan pengalaman yang menyenangkan bagi pelanggan kami. Kami juga terus berinovasi dalam penggunaan teknologi dan memperluas jaringan kantor cabang untuk mencapai lebih banyak pelanggan di seluruh Indonesia,” tambah Budi.
Dalam beberapa tahun ke depan, industri ekspedisi di Indonesia diperkirakan akan terus tumbuh seiring dengan perkembangan perdagangan online dan peningkatan kualitas layanan yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan ekspedisi.
Memulai usaha sendiri merupakan impian banyak orang. Namun, untuk mengembangkan usaha tersebut, seringkali dibutuhkan modal yang cukup besar. Salah satu opsi untuk mendapatkan modal adalah dengan memanfaatkan jasa perusahaan pembiayaan seperti BFI Finance.
Di BFI Finance kamu bisa mengajukan pinjaman dengan gadai BPKB mobil, BPKB motor atau sertifikat rumah, dengan proses yang cepat dan mudah, bahkan untuk bunga bersaing, sehingga tidak memberatkan nasabah dalam pembayaran cicilan.
BFI Finance adalah perusahaan multifinance yang menawarkan berbagai jenis pembiayaan untuk kebutuhan konsumen, termasuk pembiayaan untuk usaha. Dalam kategori pembiayaan usaha, BFI Finance menyediakan beberapa pilihan, seperti pembiayaan modal kerja, pembiayaan investasi, dan pembiayaan kendaraan usaha.
Pembiayaan modal kerja dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan operasional sehari-hari, seperti biaya produksi, biaya pengiriman, dan gaji karyawan. Sedangkan pembiayaan investasi dapat digunakan untuk membiayai pembelian aset, seperti peralatan produksi, gedung atau kantor, dan bahan baku. Untuk pembiayaan kendaraan usaha, BFI Finance dapat memberikan pembiayaan untuk pembelian kendaraan operasional seperti mobil dan truk.
Selain itu, BFI Finance juga menawarkan program-program khusus untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Program-program ini berupa pembiayaan dengan bunga rendah, penyesuaian jangka waktu, dan pengurangan biaya administrasi untuk membantu UMKM mendapatkan akses ke modal yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis mereka.
Menurut Direktur BFI Finance, Rony Haryanto, perusahaan berkomitmen untuk membantu pengusaha untuk mengembangkan usahanya dengan memberikan pembiayaan yang mudah dan cepat.
“Kami memahami bahwa kebutuhan modal usaha dapat menjadi hambatan bagi banyak pengusaha, terutama bagi UMKM. Oleh karena itu, kami hadir untuk memberikan solusi pembiayaan yang mudah, cepat, dan terjangkau,” ujar Rony.
Untuk mengajukan pembiayaan usaha dari BFI Finance, calon nasabah dapat mengisi formulir aplikasi di website resmi BFI Finance atau datang langsung ke kantor cabang terdekat. Setelah proses persetujuan, nasabah dapat menerima dana dalam waktu yang cepat.
Dalam memilih perusahaan pembiayaan, nasabah harus memperhatikan bunga dan biaya-biaya lainnya yang dibebankan. Selain itu, nasabah juga perlu memastikan bahwa perusahaan pembiayaan tersebut terdaftar dan diawasi oleh otoritas yang berwenang, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), untuk memastikan keamanan transaksi dan hak-hak nasabah terlindungi.